tafsiran kejadian 6 1 8

Dannubuatan Yoel memang faktanya berbicara tentang datangnya Hari Tuhan yang akan disertai dengan tandatanda dan kejadian-kejadian yang menyertainya. namun "akhir" dari Akhir Zaman akan ditandai dengan kehancuran kosmis (Kis. 2:19-20; bnd. Why. 6:12-14; 8:5,7; 20:9).6 Ini berarti 4 B.F. Drewes, Kisah Para Rasul: Seri Tafsiran Alkitab RenunganHarian Terbaru. Renungan Harian Kejadian 6: 1-8 | 120 tahun. Dalam buku Antony and Cleopatra (1600), William Shakespeaer berkata, " Orang yang mencari kesempatan tetapi tidak mengambilnya saat kesempatan menghampirinya, maka ia takkan menemukan kesempatan itu lagi.". Kesempatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan 4515 Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia. Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini dari Kejadian 45:1-15, ada banyak alasan untuk Yusuf sakit hati. Dulunya ya. - Diejek sebagai tukang tidur - tukang mimpi. Kejadiannahas itu terjadi pada 8 Juli 2022 lalu. Pihak kepolisian diketahui telah mengantongi identitas pelaku perusakan CCTV tersebut. Promo KFC 6 Agustus 2022, Promo Free Fire, Gratis 1 BIS(1985) ©. SABDAweb Im 8:6. Lalu ia menyuruh Harun dan anak-anaknya tampil ke depan dan membasuh diri. TB (1974) ©. SABDAweb Im 8:6. Lalu Musa menyuruh Harun dan anak-anaknya mendekat, dan dibasuhnyalah mereka dengan air. After 3 Months Of Dating What To Expect. mewakili Kapolri Jenderal Timur Pradopo. 1 Angka-angka ini bukanlah sesuatu yang biasa, tetapi ini menunjukan bahwa manusia semakin hari semakin jahat. Bukan hanya di Indonesia, masih banyak negara-negara lain pula yang memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi dari Indonesia. Namun dari data statistic Indonesia sudah cukup menunjukan bahwa kejahatan manusia terus berlangsung hingga saat ini. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana sikap Allah akan kejahatan yang demikian terjadi, apakah Allah adalah Allah yang tidak perduli akan kejahatan manusia yang samakin meningkat setiap harinya? Perspektif inilah kemudian yang akan dibahas oleh penulis. Masalah kejahatan seakan-akan membuat sebagian orang meragukan bahwa Allah turut mengontrol keadaan dunia ini. Jika memang Allah mengontrol dunia, mengapa kejahatan masih saja terjadi dan mengapa Allah tidak turut mengambil bagian untuk menghentikan kejahatan tersebut? Setelah belajar perikop Keturunan Adam, sekarang kita belajar perikop Kejahatan Manusia. Pada perikop ini kita akan melihat beberapa tafsiran mengenai anak-anak Allah yang kawin dengan anak-anak perempuan manusia. Ada yang bilang itu keturunan Set yang saleh kawin dengan keturunan Kain yang fasik. Juga ada yang bilang itu makhluk surgawi mengawini orang di bumi. Juga tafsiran mengenai Roh Allah yang tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia. Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian Genesis 61 - 8 dengan judul perikop Kejahatan Manusia. Kita belajar perikop Kejahatan Manusia ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa. Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Yuk kita Manusia Kitab Kejadian 61-8 Gen 61 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, Gen 62 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Anak-anak Allah benê Elõhîm ... anak-anak perempuan manusia. Kejahatan makin meningkat di semua bidang. Keturunan Kain menjadi makin tidak bertuhan dan kafir. Sebuah bangsa raksasa yang dinamakan "Nefilim" menjadi terkenal. Kata kerja nãpal, "jatuh," dianggap sebagai sumber dari kata benda ini sehingga makhluk-makhluk besar itu dilihat sebagai "orang-orang yang terjatuh." Sebutan benê Elõhîm telah menimbulkan beragam pandangan di kalangan para sarjana. Elõhîm berbentuk jamak. Pada umumnya diterjemahkan menjadi Allah. Namun kata ini juga bisa diterjemahkan menjadi "dewa-dewa," seperti misalnya ketika mengacu kepada dewa-dewa kafir tetangga Israel. Kata ini juga bisa berarti kalangan wujud surgawi yang akrab bersekutu dengan Yehovah, penduduk surga yang memiliki tugas khusus sebagai asisten Allah lih. Ayb. 16. Di dalam beberapa kasus tertentu di dalam Alkitab "anak-anak Allah" dapat diidentifikasi sebagai "malaikat" atau "utusan." Yesus adalah Anak Allah dalam arti yang unik. Orang-orang percaya disebut "anak-anak Allah" karena hubungan mereka dengan Dia. Sekalipun demikian, di dalam Perjanjian Lama, "anak-anak Allah" adalah kelompok makhluk khusus yang merupakan makhluk-makhluk surgawi. Ayat mengenai perkawinan benê Elõhîm dengan anak-anak perempuan manusia telah dijelaskan dengan berbagai cara. Menerjemahkannya secara harfiah akan menghasilkan pernyataan bahwa anggota masyarakat surgawi memilih perempuan-perempuan terpilih dari bumi untuk dinikahi secara sesungguhnya. Ini dapat merupakan satu-satunya penafsiran dari Ayub 16. Di ayat tersebut benê Elõhîm jelas merupakan anggota makhluk-makhluk surgawi milik Allah. S. R. Driver bersikukuh bahwa inilah satu-satunya pengertian yang sah dan tepat yang dapat diterima. Jawaban Yesus kepada orang Saduki, di Matius 2230, tampaknya menjadikan pandangan ini tidak mungkin. Dia mengatakan bahwa malaikat "tidak kawin dan tidak dikawinkan." Pernyataan dalam Kejadian 62 dengan jelas menyebutkan bahwa yang dimaksudkan adalah pernikahan yang permanen. Sejumlah perempuan dipilih dan dipaksa untuk menjadi bagian dalam hubungan yang tidak wajar tersebut. Para penelaah Alkitab yang menolak gagasan ini berusaha untuk menerangkannya dengan cara yang lain. Beberapa di antaranya mengatakan bahwa yang dikemukakan adalah persekutuan di antara keturunan Set yang saleh dengan keturunan Kain yang fasik. Lainnya lagi beranggapan bahwa kata-kata ini mengacu kepada pernikahan di antara orang-orang kelas atas dalam masyarakat dengan orang dari kalangan yang lebih rendah. Mengingat fakta-fakta yang ada dan penerjemahan yang tepat dari nas, kami berkesimpulan bahwa beberapa orang laki-laki dari kalangan surgawi malaikat atau utusan benar-benar beristrikan perempuan bumi. Mereka memakai kekuatan lebih besar untuk memaksa perempuan-perempuan tersebut mengikuti kehendak mereka. "Anak-anak Allah" itu tidak bisa dilawan bdg. II Ptr. 24; Yud. 6. Gen 63 Berfirmanlah TUHAN "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." Roh rûah-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal yãdôn di dalam manusia. Kata kerja Ibrani ini dapat diterjemahkan menjadi berusaha bersama atau tinggal di dalam. Terjemahan pertama akan menampilkan Allah sebagai terus-menerus memakai kekuatan terhadap manusia pemberontak untuk mencegahnya agar tidak ke luar batas dan untuk menjaganya dari kehancuran menyeluruh akibat perilakunya yang penuh dosa. Pandangan kedua akan menampilkan Allah sebagai berniat untuk menarik kembali napas kehidupan yang vital dari manusia sehingga, tentu saja, mengakibatkan kematian. Kata Ibrani dûn atau dîn menunjuk kepada kehidupan yang terungkap dalam tindakan atau dalam fakta-fakta berupa kekuatan. Menurut penafsiran pertama, roh rûah dipahami sebagai prinsip etika yang membatasi atau mengendalikan makhluk ciptaan, yang menghasilkan perilaku etis. Menurut penafsiran kedua, roh rûah dipahami sebagai prinsip vital yang diberikan kepada segumpal tanah liat yang mati agar menjadi hidup, bermotivasi dan memiliki kekuatan. Pada saat rûah tersebut diambil oleh tangan ilahi, lengkap sudah hukuman atas manusia. Pernyataan ilahi ini diutarakan oleh Yehovah ketika Dia menjumpai makhluk-makhluk ciptaan-Nya dikuasai oleh dosa. Allahlah yang menyatakan bahwa Ia harus meninggalkan manusia untuk mengalami kematian. Dosa telah menggerakkan kekuatan yang menghasilkan kematian. Gen 64 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. Gen 65 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, Gen 66 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Kejahatan ra'at ... menyesal nãham . . memilukan ãsãb. Kemerosotan moral sudah menyebar luas. Kemerosotan itu bersifat batiniah, berkesinambungan dan sudah menjadi kebiasaan. Manusia rusak sepenuhnya, buruk hati dan perilakunya. Tidak ada yang baik di dalam dirinya. Seluruh kecenderungan hati dan pikirannya sama sekali di luar kehendak Yehovah. Manusia bertakhta. Allah dilupakan atau ditentang secara terang-terangan. Nãham dalam bentuk niphal melukiskan kasih Allah yang telah menderita kekecewaan yang mengenaskan. Secara harfiah, yang dimaksudkan ialah menarik napas panjang dalam penderitaan yang amat mendalam. Semua maksud dan rencana Allah telah gagal untuk menghasilkan buah yang berharga sebagaimana yang Ia harapkan, sebab dicegah oleh manusia berdosa. Ãsãb dalam bentuk hithpael berarti tertusuk atau mengalami penusukan. Dengan demikian, pernyataan ini mengatakan bahwa Allah mengalami kepedihan yang menusuk hati-Nya menyaksikan kemerosotan moral tragis yang dihasilkan dosa. Pekerjaan tangan-Nya telah dicemarkan dan dihancurkan. Melalui itu semua, kasih Allah bersinar dengan cemerlang bahkan ketika gemuruh hukuman ilahi mulai mengancam manusia di bumi. Gen 67 Berfirmanlah TUHAN "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." Menghapuskan mahâ; menghancurkan. Kata kerja ini menunjuk kepada suatu gerakan yang menghapuskan atau memusnahkan secara menyeluruh. Tindakan ini dirancang untuk menghancurkan setiap makhluk hidup yang menghalangi. Penghancuran menyeluruh akan dilaksanakan. Tidak ada yang akan dikecualikan. Gen 68 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia hèn. Di antara sekian banyak orang yang tidak terhitung di bumi hanya satu orang yang layak untuk menerima kasih karunia Allah. Kata kasih karunia setidak-tidaknya pasti berarti "perkenan" atau "penerimaan," dan mungkin mengandung makna yang lebih kaya. Kasih karunia merupakan wujud dari kasih dan kemurahan. Penganugerahan kasih karunia Allah kepada Nuh menunjukkan bahwa pada hari-hari yang akan datang ada kehidupan dan harapan yang baru bagi umat manusia. Perikop selanjutnya Riwayat Nuh, seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya. Lihat Daftar Perikop Kitab Kejadian. Genèse 66 - Bible annotée par Gaebelein CHAPITRE 61-8 La corruption croissante _1. Les fils de Dieu et les filles des hommes Genèse 61 _ 2. L'avertissement de Jéhovah Genèse 63 3. Augmentation de la méchanceté Genèse 64 ... Genèse 66 - Commentaire Biblique de Jean Calvin 6. _ Et il s'est repenti du Seigneur d'avoir fait l'homme sur la terre _ La repentance qui est ici attribué à Dieu ne lui appartient pas proprement, mais se réfère à notre compréhension de lui. Car p... Genèse 66 - Commentaire Biblique de John Gill Et il repenta le Seigneur qu'il avait fait de l'homme sur la terre, à cause de la méchanceté de l'homme, la méchanceté de son cœur et la méchanceté de sa vie et de sa conversation, qui était si généra... Genèse 66 - Commentaire biblique de l'exposant Nicoll L'INONDATION Genèse 51 ; Genèse 61 ; Genèse 71 ; Genèse 81 ; Genèse 91 Le premier grand événement qui s'imprima de façon indélébile dans la mémoire du monde primitif fut le Déluge. Il y a tout l... Genèse 66 - Commentaire Biblique de la chaire EXPOSITION Genèse 61, Genèse 62 Et c'est arrivé. Littéralement, c'était; non pas en séquence immédiate avec le chapitre précédent, mais à un moment antérieur de la période antédiluvienne; peut-être... Genèse 66 - Commentaire Biblique de Matthew Henry 1-7 La chose la plus remarquable concernant le vieux monde, c'est sa destruction par le déluge ou l'inondation. On nous parle de l'iniquité abondante de ce monde méchant la juste colère de Dieu et sa... Genèse 66 - Commentaire Biblique de Scofield S'EST REPENTI DU SEIGNEUR _ Voir Scofield; Zacharie 814. _... Genèse 66 - Commentaire Biblique par Albert Barnes - La croissance du péché 3. דון dı̂yn Soyez abattu, efforcez-vous, soumettez, jugez. בשׁגם bāshagām "dans la mesure où aussi." Le rendu "dans leur erreur" nécessite le pointage בשׁגם b e shāgām,... Genèse 66 - Commentaire complet de John Trapp Et l'Éternel se repentit d'avoir fait l'homme sur la terre, et cela l'affligea au cœur. Ver. 6. _Et cela se repentit du Seigneur, etc., et cela l'affligea. _] Ces choses sont dites de Dieu , à la man... Genèse 66 - Commentaire critique et explicatif sur toute la Bible _AND IT REPENTED THE LORD THAT HE HAD MADE MAN ON THE EARTH, AND IT GRIEVED HIM AT HIS No JFB commentary on this verse.... Genèse 66 - Commentaire d'Arthur Peake sur la Bible L'INONDATION. Cette section a été très habilement composée à partir de J et de P. Il y a de nombreuses répétitions Genèse 65 et Genèse 612 f.; Genèse 77 et Genèse 713 ; Genèse 711 et Genèse 71... Genèse 66 - Commentaire de Coke sur la Sainte Bible ELLE SE REPENTIT DU SEIGNEUR — ELLE L'AFFLIGEA DANS SON CŒUR — Toutes les choses passées, présentes et futures sont ouvertes à la fois à la vue de l'Esprit divin », dit le Dr Clarke ; et donc qu'il... Genèse 66 - Commentaire de Dummelow sur la Bible L'INONDATION Ce récit enregistre le jugement de Dieu sur les ancêtres pécheurs de l'humanité, et sa préservation d'une famille juste, dans laquelle les desseins divins pour les hommes pourraient être... Genèse 66 - Commentaire de Frederick Brotherton Meyer LA MÉCHANCETÉ DES HOMMES Genèse 525 ; Genèse 61 Quand un fils naquit à Lémec, il le nomma Noé, ce qui signifie _Repos. _ Il pensait que le garçon grandirait pour partager et alléger la fatigue... Genèse 66 - Commentaire de Joseph Benson sur l'Ancien et le Nouveau Testament _Il s'est repenti du Seigneur, il l'a affligé en son cœur A_ proprement parler, Dieu ne peut pas se repentir, Nombres 2319 ; 1 Samuel 1511 ; car il est parfaitement sage et immuable dans sa nature e... Genèse 66 - Commentaire de la Bible d'étude de Genève Et il g se repentit de l'Éternel d'avoir fait l'homme sur la terre, et cela l'affligea dans son cœur. g Dieu ne se repent jamais, mais il parle en termes humains, parce qu'il l'a détruit, et d'un... Genèse 66 - Commentaire de la Bible du sermon Gén. 6-7 Une longue période s'est écoulée entre le début de la construction de l'arche et le déluge réel. Pendant cette période, nous remarquons 1 la force de la foi de Noé. Dieu lui a parlé d'un... Genèse 66 - Commentaire de la chaire de l'église de James Nisbet _UN AFFAIRE AFFICHABLE_ Et Dieu vit que la méchanceté de l'homme était grande sur la terre, et que toute imagination des pensées de son cœur n'était que mauvaise continuellement », etc. Genèse 65... Genèse 66 - Commentaire de Leslie M. Grant sur la Bible LA DÉGRADATION DE L'HOMME À LA CORRUPTION ET À LA VIOLENCE Il ne fallut pas longtemps avant que l'humanité se multiplie considérablement sur terre, et les effets terribles du péché se multiplient ave... Genèse 66 - Commentaire de Peter Pett sur la Bible 'Et Yahweh regretta d'avoir fait l'homme sur la terre ou "les hommes de la terre" et cela l'attrista jusqu'au cœur.' Cet anthropomorphisme est une manière de démontrer le regret de Dieu face à la s... Genèse 66 - Commentaire de Sutcliffe sur l'Ancien et le Nouveau Testament Genèse 62 . _Fils de Dieu. _Certains comprennent cette expression des fils de Seth, qui se sont mariés avec les filles de Caïn, mais n'attribuent aucune raison pour qu'ils soient appelés _filles des... Genèse 66 - Commentaire Homilétique Complet du Prédicateur NOTES CRITIQUES.— Genèse 62 . Fils de Dieu.]—Qu'il s'agisse d'anges, c'est une opinion qui, c'est bien connu, a été soutenue depuis les temps anciens, à la fois par les Juifs et les Chrétiens. De ce... Genèse 66 - Commentaire Populaire de la Bible de Kretzmann Dieu décide de détruire l'homme... Genèse 66 - Commentaire sur les puits d'eau vive LA TERRE CORROMPUE Genèse 61 MOTS D'INTRODUCTION Alors que nous approchons de l'histoire du déluge, que Dieu a envoyé en jugement sur la terre, qui était corrompue devant Dieu et remplie de violen... Genèse 66 - Exposition de G. Campbell Morgan sur la Bible entière Au fil des siècles, la dégénérescence de l'individu et de la famille est devenue celle de la société. Il y avait eu un mélange entre les descendants de Caïn et ceux de Seth, résultant en les Nephilim.... Genèse 66 - Hawker's Poor man's commentaire Et l'Éternel se repentit d'avoir fait l'homme sur la terre, et cela l'affligea au cœur. Par cette expression, on ne peut entendre aucun changement dans l'esprit de Dieu, mais seulement un changement... Genèse 66 - Horae Homileticae de Charles Simeon DISCOURS 14 LA DÉTERMINATION DE DIEU POUR DÉTRUISER L'HOMME Genèse 66 . _Et le Seigneur se repentit d'avoir fait l'homme sur la terre, et cela l'affligea dans son cœur. Et le Seigneur dit Je dé... Genèse 66 - L'illustrateur biblique _Dieu vit que la méchanceté de l'homme était grande sur la UN MONDE DÉGÉNÉRÉ 1 _. _L'unité organique de la société est favorable à la propagation du mal moral. 2. La volonté native de l'âme... Genèse 66 - Le Commentaire Catholique de la Bible de George Haydock _Il se repentit, &c. Dieu, qui est immuable, n'est pas capable de repentir, de chagrin ou de toute autre passion. Mais ces expressions sont utilisées pour déclarer l'énormité des péchés des hommes, ce... Genèse 66 - Notes de la Bible Companion de Bullinger REPENTI . la figure de style _Anthropopatheia. _App-6. SEIGNEUR . Jéhovah, dans sa relation d'alliance avec l'humanité.... Genèse 66 - Notes explicatives de Wesley Et le Seigneur se repentit d'avoir fait l'homme sur la terre — D'avoir fait une créature dotée de si nobles pouvoirs, et de l'avoir mis sur cette terre, qu'il a construite et aménagée exprès pour être... Genèse 66 - Trésor de la connaissance des Écritures repenti. Exode 3214 Nombres 2319 Deutéronome 3236 Nombres 2319, 1 Samuel 1511 1 Samuel 1529 2 Samuel 2416 1 Chroniques 2115 Psaume 10645... Kejadian 61-22 6 Manusia di bumi bertambah banyak dan mereka memiliki anak-anak perempuan. 2 Putra-putra Allah*+ yang benar mulai memperhatikan bahwa anak perempuan manusia itu cantik-cantik. Maka siapa pun yang mereka inginkan, mereka jadikan istri. 3 Lalu Yehuwa berkata, ”Aku* tidak akan terus bersabar kepada manusia,+ karena mereka hanyalah manusia berdosa.* Karena itu, mereka akan hidup 120 tahun lagi.”+ 4 Pada masa itu dan sesudahnya, ada para raksasa* di bumi, karena putra-putra Allah yang benar terus melakukan hubungan dengan anak-anak perempuan manusia. Para wanita itu pun melahirkan anak-anak lelaki. Mereka menjadi pria-pria perkasa yang terkenal pada zaman dulu. 5 Maka, Yehuwa melihat bahwa kejahatan di bumi sangat parah. Pikiran dan keinginan hati manusia selalu jahat.+ 6 Yehuwa sangat sedih* telah membuat manusia di bumi, dan hati-Nya sakit.+ 7 Maka Yehuwa berkata, ”Aku akan melenyapkan manusia yang Kuciptakan itu dari muka bumi, manusia dan binatang peliharaan, binatang yang terbang, dan binatang lainnya,* karena Aku sangat sedih* telah membuat mereka.” 8 Tapi Nuh menyenangkan hati* Yehuwa. 9 Inilah sejarah Nuh. Nuh adalah orang yang benar.+ Dia tanpa cela, tidak seperti orang sezamannya.* Nuh berjalan dengan Allah yang benar.*+ 10 Belakangan, Nuh punya tiga anak laki-laki, yaitu Sem, Ham, dan Yafet.+ 11 Tapi dalam pandangan Allah yang benar, bumi sudah rusak dan penuh kekerasan. 12 Allah memandang bumi, dan bumi telah rusak,+ semua orang sudah rusak perbuatannya.+ 13 Lalu Allah berkata kepada Nuh, ”Aku sudah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, karena manusia sudah membuat bumi penuh dengan kekerasan. Jadi Aku akan menghancurkan mereka bersama dengan bumi.+ 14 Buatlah sebuah bahtera* dari kayu yang kuat.*+ Buatlah ruangan-ruangan di dalamnya, dan lapisi bagian dalam serta luarnya dengan ter.+ 15 Kamu harus membuatnya begini Panjangnya 300 hasta,* lebarnya 50 hasta, dan tingginya 30 hasta.* 16 Buat sebuah jendela* agar cahaya bisa masuk ke dalam bahtera, satu hasta dari atap. Buatlah pintu masuk bahtera+ di salah satu sisinya, dan bahtera itu harus punya tiga tingkat, yaitu tingkat bawah, tengah, dan atas. 17 ”Dan Aku akan mendatangkan air untuk membanjiri+ bumi dan memusnahkan semua makhluk yang memiliki napas hidup yang ada di bawah langit. Semua yang ada di bumi akan musnah.+ 18 Aku membuat perjanjian denganmu. Masuklah ke dalam bahtera itu bersama anak-anakmu, istrimu, dan para menantumu.+ 19 Bawalah ke dalam bahtera setiap jenis binatang,+ masing-masing dua ekor, jantan dan betina,+ agar mereka tetap hidup. 20 Dua ekor dari setiap jenis binatang yang terbang, setiap jenis binatang peliharaan, dan setiap jenis binatang lain* akan masuk ke sana bersamamu agar mereka tetap hidup.+ 21 Selain itu, kumpulkan dan bawa segala macam makanan,+ untuk kamu dan binatang-binatang itu.” 22 Nuh melakukan semua yang Allah perintahkan. Dia melakukannya persis seperti itu.+ Keterangan Tambahan Media Kejadian 61-8 adalah salah satu cerita paling terkenal dalam Alkitab. Cerita ini menceritakan tentang banjir besar yang menghancurkan dunia pada masa Nuh. Cerita ini juga memiliki makna spiritual yang dalam, yang mengajarkan tentang kepercayaan, kesetiaan, dan keadilan. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang tafsiran dari Kejadian 61-8. Kejadian 61-2 Orang-orang Mulai Memperkosa Kehendak Allah Pada saat itu, dunia dipenuhi dengan kejahatan dan kekerasan. Orang-orang mulai memperkosa kehendak Allah, melakukan dosa dan menolak untuk bertobat. Pada saat itu, anak-anak Allah mulai menikahi anak-anak manusia yang tidak taat. Hal ini menyebabkan dunia semakin rusak dan jauh dari kehendak Allah. Kejadian 63 Allah Memberikan Peringatan kepada Manusia Allah memberikan peringatan kepada manusia bahwa waktu mereka di dunia ini sudah hampir habis. Allah memberikan waktu 120 tahun kepada manusia untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Namun, kebanyakan manusia tetap menolak untuk mendengarkan peringatan Allah. Kejadian 64-5 Manusia Terus Berdosa dan Menolak untuk Bertobat Walaupun telah diberi peringatan, manusia tetap terus berdosa dan menolak untuk bertobat. Mereka tetap melakukan kejahatan dan kekerasan, membuat dunia semakin rusak. Karena itu, Allah memutuskan untuk memberikan hukuman yang adil, yaitu banjir besar yang akan menghancurkan dunia. Kejadian 66-7 Allah Menyesal Telah Menciptakan Manusia Saat itu, hati Allah penuh dengan kesedihan dan penyesalan karena manusia yang telah diciptakan-Nya melakukan kejahatan dan menolak untuk bertobat. Allah merasa bahwa Ia telah membuat kesalahan dalam menciptakan manusia. Namun, Allah tidak kecewa dan tetap berencana untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya. Kejadian 68 Nuh Menemukan Kasih Karunia di Mata Allah Meskipun manusia di dunia itu telah berdosa dan menolak untuk bertobat, Nuh tetap setia kepada Allah. Allah melihat kepercayaan dan kesetiaan Nuh dan memberinya kasih karunia. Allah memilih Nuh dan keluarganya untuk diselamatkan dari banjir besar yang akan datang. Kejadian 69 Nuh Adalah Seorang yang Saleh dan Setia kepada Allah Nuh adalah seorang yang saleh dan setia kepada Allah. Ia hidup dengan cara yang benar dan taat kepada kehendak Allah. Karena itu, Allah memilih Nuh untuk menjadi penyelamat bagi umat manusia dan hewan-hewan di bumi. Kejadian 610-11 Allah Memerintahkan Nuh untuk Membuat Bahtera Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera yang besar dan kuat untuk menyelamatkan dirinya, keluarganya, dan hewan-hewan di bumi dari banjir besar yang akan datang. Nuh taat kepada perintah Allah dan dengan tekun membuat bahtera tersebut. Kejadian 612-14 Bahtera Nuh Siap untuk Menghadapi Banjir Besar Setelah Nuh menyelesaikan bahtera tersebut, ia memenuhi perintah Allah untuk mengumpulkan hewan-hewan di bumi dan memasukkannya ke dalam bahtera. Bahtera Nuh siap untuk menghadapi banjir besar yang akan datang. Saat banjir besar datang, semua yang hidup di bumi, kecuali Nuh dan keluarganya beserta hewan-hewan dalam bahtera, hancur dan mati. Banjir besar itu menghancurkan dunia seperti yang dikatakan dalam Kejadian 617. Kejadian 618-22 Nuh dan Keluarganya Diselamatkan dari Banjir Besar Karena kepercayaan dan kesetiaannya kepada Allah, Nuh dan keluarganya diselamatkan dari banjir besar tersebut. Setelah banjir mereda, Nuh dan keluarganya membuka pintu bahtera dan memulai kehidupan baru di bumi yang baru. Konklusi Pelajaran Penting dari Kisah Banjir Besar dalam Kejadian 61-8 Kisah banjir besar dalam Kejadian 61-8 mengajarkan kita beberapa pelajaran penting. Pertama, Allah mencintai kesetiaan dan kepercayaan kita kepada-Nya. Kedua, Allah selalu memberikan peringatan kepada kita dan memberi kesempatan untuk bertobat. Ketiga, Allah memberikan hukuman yang adil kepada mereka yang menolak untuk bertobat. Keempat, Allah selalu memberikan kasih karunia kepada mereka yang taat kepada-Nya. Kelima, Allah selalu menepati janji-Nya dan menyelamatkan orang-orang yang setia kepada-Nya.

tafsiran kejadian 6 1 8