tafsir surat an nas ayat 1 6
Samaseperti pembahasan dalam surat sebelumnya, yaitu Tafsir Surah Al Falaq Ayat 1-5, Tafsir Surah An Nas Ayat 1-6 juga berbicara tentang perintah untuk memohon perlindungan kepada Allah swt. Surah ini termasuk dalam kategori makiyah dan juga surah terakhir dalam susunan Muashaf Usmani. Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al Falaq Ayat 1-5
TafsirAl Quran An Nas: Surah An Nas Ayat 1-6: Tafsir Ringkas dan Mudah. Penjelasan tafsir surat An Nas juga akan disajikan ayat per ayat sehingga memudahkan kaum muslimin untuk menyimak dan memahaminya. Seiring dengan mudahnya akses internet seperti sekarang ini, banyak metode belajar yang bisa kita temukan untuk menambah ketaqwaan kita
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. Baca ayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia Kerja Sama; Donasi; Paling Sering Dicari. 1 Hadis+at+taubah+ayat+105 2 Surat almaidah ayat 48 3 Surat almaidah48 4 Qur'an+Surat+almaidah+ayat+148 5 dalil+kitab+injil 6 Ad Dzariyat ayat 1 7 dalil+kitab+zabur 8 Surat
SuratAn-Nas merupakan surat terakhir (ke-114) dalam al-Quran yang terdiri atas 6 ayat. Surat ini namanya diambil dari kata An-Nas yang artinya manusia, dan tergolong dalam surat makiyyah. Surat ini berisi tentang anjuran manusia agar memohon perlindungan kepada Allah atas pengaruh dan hasutan jahat setan yang selalu menyelinap masuk ke dalam diri manusia. Berikut ini merupakan bacaan dan
TafsirAl-Quran Surat An-Nas Ayat 1-6 - Ibnu Katsir. AN-NAS (manusia) adalah surat ke-114 atau surat terakhir dalam Mushaf Al-Quran. Dturunkan di Makkah (Surat Makkiyah), surat ini terdiri dari 6 ayat. Surat ini menegaskan tiga sifat Allah:Rububiyah (Pemelihara),Ilahiyah (Tuhan Yang Wajib Disembah), danMulkiyah (Raja atau Penguasa Alam Semesta
After 3 Months Of Dating What To Expect. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 7DZ0MkfieqBtuv_MPQuzpennAzi_x_WUsRqcn5Qq10m8r74PFjAeTw==
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ Arab-Latin Qul a'ụżu birabbin-nāsArtinya Katakanlah "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Al-Falaq 5 ✵ An-Nas 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Mengenai Surat An-Nas Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat An-Nas Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia beberapa penjelasan dari berbagai ulama tafsir terhadap makna surat An-Nas ayat 1, di antaranya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKatakanlah wahai rasul, "aku berlindung dan bernaung kepada tuhannya manusia yang mahakuasa satu-satunya untuk menolak keburukan was-was."📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Katakanlah wahai Rasul, “Aku berpegang teguh pada Rabb manusia dan berlindung kepada-Nya."📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1-3. Allah menyampaikan kepada Rasulullah dan umatnya untuk berlindung kepada-Nya dari keburukan yang dihembuskan setan ke dalam hati manusia, seihngga mereka dapat tersesat dan menyesatkan. Allah adalah Raja, Maha Kaya yang tidak membutuhkan makhluk, Yang berhak disembah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ Katakanlah “Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia Tuhan manusia yakni Dzat yang menciptakan mereka, mengatur urusan mereka, dan memperbaiki keadaan mereka.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaSebagaimana yang diketahui bahwasanya Allah ta'ala Dialah tuhan seluruh alam, adapun maksud dari ayat ini yang mengatakan Dialah tuhan seluruh manusia padahal Dia tuhan seluruh alam; yaitu sebagai isyarat akan kemuliaan manusia diantara seluruh makhluk, dan peran isti'adzah yang menjadi pelindung ketika syaithon-syaithon membisikkan ke dalam dada manusia.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah1. Katakanlah wahai Nabi Aku berlindung dan meminta perlindungan kepada Allah yaitu Dzat yang Maha Menciptakan, membimbing dan mengurus urusan-urusan manusiaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKatakanlah,“Aku berlindung kepada Tuhan manusia📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-6. Surat ini mencakup perlindungan diri kepada Rabb manusia, Penguasa dan Sesembahan mereka, dari setan yang merupakan pangkal dan materi dasar segala kejahatan. Di antara fitnah dan kejahatannya adalah bisikan dalam dada manusia. Keburukan dibuat seolah-olah baik untuk mereka dan diperlihatkan dalam bentuk yang indah, menggerakan keinginan mereka agar melakukannya, menghalangi mereka dari kebaikan dan kebaikan di perlihatkan pada mereka dengan wujud lain. Setan selalu berada dalam kondisi seperti itu, membisiki kemudian menunda bisikan bila manusia mengingat Rabbnya dan meminta pertolongan kepadaNya untuk menangkal bisikan tersebut. Maka manusia selayaknya meminta pertolongan dan perlindungan serta berpegangan pada pemeliharaan Allah, karena semua makhluk berada di bawah uluhiyah dan kekuasaanNya, semua ubun-ubun makhluk yang melata berada dalam genggaman Allah, dan di bawah uluhiyahNya yang menjadi tujuan penciptaan makhluk. Karena itu, tidaklah tujuan itu sempurna untuk manusia tanpa menangkal kejahatan musuh mereka yang ingin memutuskan mereka dan menghalangi mereka darinya dan ingin menjadikan mereka sebagai golongannya, agar mereka menjadi penghuni Neraka Sa’ir. Bisikan, sebagaimana berasal dari setan juga bisa berasal dari manusia, karena itu Allah berfirman, “Dari jin dan manusia.” Segala puji bagi Allah semata, Rabb semesta alam, secara permulaan, penutup, lahir dan batin. Kita memohon semoga Allah menyempurnakan nikmatNya, memaafkan dosa-dosa kita yang menghalangi kita dari berbagai berkahNya, semoga Allah mengampuni kesalahan dan keinginan hawa nafsu kita yang melenyapkan renungan ayat-ayat Allah dari hati kita. Kita berharap kepadaNya semoga tidak menghalangi kita dari kebaikan yang ada di sisiNya karena keburukan yang ada pada diri kita, karena sesungguhnya hanya kaum kafir dan orang-orang yang sesatlah yang berputus asa dari rahmat Allah.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSA{ قُلْ } Katakanlah wahai Muhammad { أَعُوذُ } "aku berlindung dan memohon pertolongan" { بِرَبِّ النَّاسِ } kepada Tuhan manusia, yakni kepada pemilik penciptaan seluruh alam dan yang mengaturnya, kata Rabb berarti yang mengatur dan menentetukan keadaan dan nasib ciptaannyya, Dia ﷻ yang membimbing mereka dengan wahyu dan segala ilmu yang bermanfaat, "Rabb" adalah pemilik mereka, yang membina dengan kenikmatan-kenikmatannya zhahir maupun batin. { بِرَبِّ النَّاسِ } Tuhan seluruh manusia, anak-anak adam dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 Hقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ “Katakanlah "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia.” Dialah Allah Azza Wa Jalla, Dialah Rab manusia dan yang lain, Tuhan manusia, Tuhan malaikat, Tuhan jin, Tuhan langit, bumi, matahari, bulan dan Tuhan segala sesuatu, dikhususkan manusia di sini, karena sesuai dengan suratnya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat An-Nas ayat 1 Allah memerintahkan Nabi-Nya ﷺ agar berkata kepada manusia Aku berlindung kepada Allah dan berpegang teguh kepada Pencipta manusia dan yang membimbing mereka, karena Ia Maha Esa, Yang Maha Mampu membalas tipu daya orang-orang yang berbuat makar.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, yang mulia ini mengandung permintaan perlindungan kepada Allah Tuhan manusia, Penguasa mereka dan Sembahan mereka dari setan yang merupakan sumber keburukan, dimana di antara fitnah dan keburukannya adalah suka membisikkan kejahatan dalam diri manusia, ia perbagus sesuatu yang buruk kepada manusia, dan memperburuk sesuatu yang sebenarnya baik, ia mendorong manusia mengerjakan keburukan dan melemahkan manusia mengerjakan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nas Ayat 1Wahai nabi Muhammad, katakanlah kepada umatmu, 'aku berlindung kepada tuhan yang menciptakan, memelihara, dan mengurus manusia. 2. Raja manusia, yang mengatur semua urusan mereka, dan dia mahakaya sehingga tidak membutuhkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beragam penjabaran dari banyak mufassir mengenai makna dan arti surat An-Nas ayat 1 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan untuk ummat. Sokonglah dakwah kami dengan mencantumkan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Link Banyak Dilihat Terdapat banyak topik yang banyak dilihat, seperti surat/ayat Inna Lillahi, Al-Bayyinah, Al-Fil, At-Tin, Al-Ma’un, Al-Baqarah 183. Serta Al-Fath, Al-Insyirah, Alhamdulillah, Al-Alaq, Yusuf 4, Ali Imran 159. Inna LillahiAl-BayyinahAl-FilAt-TinAl-Ma’unAl-Baqarah 183Al-FathAl-InsyirahAlhamdulillahAl-AlaqYusuf 4Ali Imran 159 Pencarian 10 ayat al kahfi, bacaan ayat 15, al maidah 35, al maidah 6, surah al mulk dan artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Manusia Makkiyah atau Madaniyyah, 6 ayat Turun sesudah Surat Al-Falaq Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ 1 مَلِكِ النَّاسِ 2 إِلَهِ النَّاسِ 3 مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ 4 الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ 5 مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ 6 Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia. Ketiga ayat yang pertama merupakan sebagian dari sifat-sifat Allah Swt. yaitu sifat Rububiyah Tuhan, sifat Al-Mulk Raja, dan sifat Uluhiyyah Yang disembah. Dia adalah Tuhan segala sesuatu, Yang memilikinya dan Yang disembah oleh semuanya. Maka segala sesuatu adalah makhluk yang diciptakan-Nya dan milik-Nya serta menjadi hamba-Nya. Orang yang memohon perlindungan diperintahkan agar dalam permohonannya itu menyebutkan sifat-sifat tersebut agar dihindarkan dari kejahatan godaan yang bersembunyi, yaitu setan yang selalu mendampingi manusia. Karena sesungguhnya tiada seorang manusia pun melainkan mempunyai qarin pendampingnya dari kalangan setan yang menghiasi perbuatan-perbuatan fahisyah hingga kelihatan bagus olehnya. Setan itu juga tidak segan-segan mencurahkan segala kemampuannya untuk menyesatkannya melalui bisikan dan godaannya, dan orang yang terhindar dari bisikannya hanyalah orang yang dipelihara oleh Allah Swt. Di dalam kitab sahih disebutkan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda Tiada seorang pun dari kamu melainkan telah ditugaskan terhadapnya qarin teman setan yang mendampinginya. Mereka bertanya, “Juga termasuk engkau, ya Rasulullah?” Beliau Saw. menjawab Ya, hanya saja Allah membantuku dalam menghadapinya; akhirnya ia masuk Islam, maka ia tidak memerintahkan kepadaku kecuali hanya kebaikan. Dan di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Anas tentang kisah kunjungan Safiyyah kepada Nabi Saw. yang saat itu sedang i’tikaf, lalu beliau keluar bersamanya di malam hari untuk menghantarkannya pulang ke rumahnya. Kemudian Nabi Saw. bersua dengan dua orang laki-laki dari kalangan Ansar. Di saat melihat Nabi Saw., bergegaslah keduanya pergi dengan cepat. Maka Rasulullah Saw. bersabdaPerlahan-lahanlah kamu berdua, sesungguhnya ia adalah Safiyyah binti Huyayyin. Maka keduanya berkata.”Subhanallah, ya Rasulullah.” Rasulullah Saw. bersabda Sesungguhnya setan itu mengalir ke dalam tubuh anak Adam melalui aliran darahnya. Dan sesungguhnya aku merasa khawatir bila dilemparkan sesuatu prasangka buruk ke dalam hati kamu berdua. Al-Hafiz Abu Ya’la Al-Mausuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Bahr, telah menceritakan kepada kami Addiy ibnu Abu Imarah, telah menceritakan kepada kami Ziyad An-Numairi, dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda Sesungguhnya setan itu meletakkan belalainya di hati anak Adam. Jika anak Adam mengingat Allah, maka bersembunyi; dan jika ia lupa kepada Allah, maka setan menelan hatinya; maka itulah yang dimaksud dengan bisikan setan yang tersembunyi. Hadis ini berpredikat garib. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Asim, bahwa ia pernah mendengar Abu Tamimah yang menceritakan hadis berikut dari orang yang pernah dibonceng oleh Nabi Saw. Ia mengatakan bahwa di suatu ketika keledai yang dikendarai oleh Nabi Saw. tersandung, maka aku berkata, “Celakalah setan itu.” Maka Nabi Saw. bersabda Janganlah engkau katakan, “Celakalah setan.” Karena sesungguhnya jika engkau katakan, “Celakalah setan, “maka ia menjadi bertambah besar, lalu mengatakan, “Dengan kekuatanku, aku kalahkan dia.” Tetapi jika engkau katakan, “Bismillah, “maka mengecillah ia hingga menjadi sekecil lalat. Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sanadnya jayyid lagi kuat. Dan di dalam hadis ini terkandung makna yang menunjukkan bahwa hati itu manakala ingat kepada Allah, setan menjadi mengecil dan terkalahkan. Tetapi jika ia tidak ingat kepada Allah, maka setan membesar dan dapat mengalahkannya. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al-Hanafi, telah menceritakan kepada kami Ad-Dahhak ibnu Usman, dari Sa’id Al-Maqbari, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda Sesungguhnya seseorang di antara kamu apabila berada di dalam masjid, lalu setan datang, lalu setan diikat olehnya sebagaimana seseorang mengikat hewan kendaraannya. Dan jika ia diam tidak berzikir kepada Allah, maka setan berbalik mengikat dan mengekangnya. Abu Hurairah mengatakan bahwa kalian dapat menyaksikan hal tersebut. Adapun yang dimaksud dengan maznuq yakni orang yang diikat pada lehernya, maka engkau lihat dia condong seperti ini tidak berzikir kepada Allah. Adapun orang yang dikekang, maka ia kelihatan membuka mulutnya dan tidak mengingat Allah Saw. hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid. Sa’id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya setan yang biasa bersembunyi. An-Nas 4 Bahwa setan bercokol di atas hati anak Adam. Maka apabila ia lupa dan lalai kepada Allah setan menggodanya; dan apabila ia ingat kepada Allah maka setan itu bersembunyi. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah. Al-Mu’tamir ibnu Sulaiman telah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa pernah diceritakan kepadanya, sesungguhnya setan yang banyak menggoda itu selalu meniup hati anak Adam manakala ia sedang bersedih hati dan juga manakala sedang senang hati. Tetapi apabila ia sedang ingat kepada Allah, maka setan bersembunyi ketakutan. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya, Al-waswas,” bahwa makna yang dimaksud ialah setan yang membisikkan godaannya; apabila yang digodanya taat kepada Allah, maka setan bersembunyi. Firman Allah Swt. {الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ} yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. An-Nas 5 Apakah makna ayat ini khusus menyangkut Bani Adam saja sebagaimana yang ditunjukkan oleh makna lahiriah ayat, ataukah lebih menyeluruh dari itu menyangkut Bani Adam dan jin? Ada pendapat mengenainya, yang berarti makhluk jin pun termasuk ke dalam pengertian lafaz an-nas secara prioritas. Ibnu Jarir mengatakan bahwa adakalanya digunakan lafaz rijalun minal jin laki-laki dari kalangan jin ditujukan terhadap mereka, maka tidaklah heran bila mereka jin dikatakan dengan istilah an-nas. Firman Allah Swt. {مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ} dari golongan jin dan manusia. An-Nas 6 Apakah ayat ini merupakan rincian dari firman-Nya yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. An-Nas 5 Kemudian dijelaskan oleh firman berikutnya dari golonganjin dan manusia. An-Nas 6 Hal ini menguatkan pendapat yang kedua. Dan menurut pendapat yang lainnya, firman-Nya berikut ini dari golongan jin dan manusia. An-Nas 6 merupakan tafsir dari yang selalu membisikkan godaannya terhadap manusia, yaitu dari kalangan setan manusia dan setan jin. Sebagaimana pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya وَكَذلِكَ جَعَلْنا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَياطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipumanusia. Al-An’am 112 Dan semakna dengan apa yang disebutkan oleh Imam Ahmad, bahwa telah menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami Al-Mas’udi, telah menceritakan kepada kami Abu Umar Ad-Dimasyqi, telah menceritakan kepada kami Ubaid Al-Khasykhasy, dari Abu Zaryang telah menceritakan bahwa ia datang kepada Rasulullah Saw. yang saat itu berada di dalam masjid. lalu ia duduk. maka Rasulullah Saw. bertanya, “Hai Abu Zar, apakah engkau telah salat?” Aku Abu Zar menjawab, “Belum.” Rasulullah Saw. bersabda, “Berdirilah dan salatlah kamu!” Maka aku berdiri dan salat, setelah itu aku duduk lagi dan beliau Saw. bersabda Hai Abu Zar, mohonlah perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan setan jin. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setan manusia itu ada?” Beliau Saw. menjawab, “Ya ada.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan salat?” Rasulullah Saw. menjawab Salat adalah sebaik-baik pekerjaan; barang siapa yang ingin mempersedikitnya atau memperbanyaknya hendaklah ia melakukan apa yang disukainya —dari salatnya itu—. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan puasa?” Rasulullah Saw. menjawab Amal fardu yang berpahala dan di sisi Allah ada tambahannya. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan sedekah?” Rasulullah Saw. menjawab, “Pahalanya dilipatgandakan dengan kelipatan yang banyak.” Aku bertanya, “Manakah sedekah yang terbaik, wahai Rasulullah?” Rasulullah Saw. menjawab Hasil jerih payah dari orang yang merasa sedikit atau yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi kepada orang yang fakir. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, nabi manakah yang paling pertama?” Beliau menjawab, “Adam.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah dia seorang nabi?” Nabi Saw. menjawab, “Ya, dia seorang nabi dan juga orang yang pernah diajak bicara langsung oleh Allah Swt.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, ada berapakah para rasul itu?” Rasulullah Saw. menjawab, “Tiga ratus belasan orang, jumlah yang cukup banyak.” Di lain kesempatan beliau Saw. bersabda, “Tiga ratus lima belas orang rasul.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, wahyu apakah yang paling besar yang pernah diturunkan kepada engkau?” Rasulullah Saw. menjawab Ayat kursi, yaitu, “Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya.”Al-Baqarah 255 Imam Nasai meriwayatkan hadis ini melalui Abu Umar Ad-Dimasyqi dengan sanad yang sama. Hadis ini telah diriwayatkan dengan sangat panjang lebar oleh Imam Abu Hatim ibnu Hibban di dalam kitab sahihnya melalui jalur Lain dan lafaz Lain yang panjang sekali; hanya Allah-Iah Yang Maha Mengetahui. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Sufyan, dari Mansur, dari Zar ibnu Abdullah Al-Hamdani, dari Abdullah ibnu Syaddad, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Saw., lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya dalam hatiku timbul suatu pertanyaan yang tidak berani aku mengatakannya. Lebih aku sukai jikalau aku dijatuhkan dari atas langit daripada mengutarakannya.” Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Nabi Saw. bersabda Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, segala puji bagi Allah yang telah menolak tipu daya setan hingga hanya sampai batas bisikan belaka. Imam Abu Daud dan Imam Nasai telah meriwayatkannya melalui hadis Mansur, sedangkan menurut riwayat Imam Nasai ditambahkan Al-A’masy, keduanya dari Zar dengan sanad yang sama. Demikianlah akhir tafsir kitab Ibnu Kasir, segala puji bagi Allah atas limpahan karunia-Nya, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. —————
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dari jin dan manusia" lafal ayat ini menjelaskan pengertian setan yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya, "yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin." Al-An'am, 112 Atau lafal Minal Jinnati menjadi Bayan dari lafal Al-Waswaasil Khannaas, sedangkan lafal An-Naas di'athafkan kepada lafal Al-Waswaas. Tetapi pada garis besarnya telah mencakup kejahatan yang dilakukan oleh Lubaid dan anak-anak perempuannya yang telah disebutkan tadi. Pendapat pertama yang mengatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia adalah manusia di samping setan, pendapat tersebut disanggah dengan suatu kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah bangsa jin atau setan saja. Sanggahan ini dapat dibantah pula, bahwasanya manusia pun dapat pula menggoda manusia lainnya, yaitu dengan cara yang sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka sebagai manusia. Godaan tersebut melalui lahiriah, kemudian merasuk ke dalam kalbu dan menjadi mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arah itu. - Wallahu A'lam - Akhirnya hanya Allah sajalah Yang Maha Mengetahui. Yaitu jin dan manusia. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021812 Link sumber Bisikan jahat yang biasanya sumbernya dari jin, bisa juga dari manusia yang telah menjadi walinya. Selesai tafsir surah An Naas dengan pertolongan Allah, taufiq-Nya dan kemudahan-Nya, wal hamdulillahilladzii bini’matihii tatimmush shaalihaat. Kami berharap kepada Allah agar Dia tidak menghalangi kebaikan yang ada di sisi-Nya karena keburukan yang ada pada diri kami, karena tidak ada yang berputus asa dari rahmat-Nya kecuali orang-orang yang zalim, dan semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, kepada keluarganya dan para sahabatnya semua. Selesai kitab tafsir ini dengan pertolongan Allah, taufiq-Nya dan kemudahan-Nya oleh seorang hamba yang mengharapkan ampunan dan rahmat Allah, Abu Yahya Marwan Hadidi bin Musa –semoga Allah mengampuninya, mengampuni kedua orang tuanya, keluarganya dan kaum muslimin semua- pada hari Jum’at tanggal 17 Ramadhan 1431 H bertepatan dengan tanggal 27 Agustus 2010 M. Rabbanaa taqabbal minnaa wa’fu innaka antal ghafuurur rahiim.
The Disbelievers ask for the Punishment to be delivered now!Allah said,وَيَسْتَعْجِلُونَكَThey ask you to hasten, in reference to the disbelievers,بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِthe evil before the good, meaning, the punishment. Allah said in other Ayat that they said,وَقَالُواْ يأَيُّهَا الَّذِى نُزِّلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ إِنَّكَ لَمَجْنُونٌ - لَّوْ مَا تَأْتِينَا بِالْمَلَـئِكَةِ إِن كُنتَ مِنَ الصَّـدِقِينَ - مَا نُنَزِّلُ الْمَلَـئِكَةَ إِلاَّ بِالحَقِّ وَمَا كَانُواْ إِذًا مُّنظَرِينَ And they say "O you to whom the Dhikr the Qur'an has been sent down! Verily, you are a mad man! Why do you not bring angels to us if you are of the truthful" We send not the angels down except with the truth for torment, and in that case, they the disbelieves would have no respite!156-8, and two Ayat;وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِAnd they ask you to hasten on the torment!2953-54 Allah also said,سَأَلَ سَآئِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ A questioner asked concerning a torment about to befall. 701,يَسْتَعْجِلُ بِهَا الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِهَا وَالَّذِينَ ءَامَنُواْ مُشْفِقُونَ مِنْهَا وَيَعْلَمُونَ أَنَّهَا الْحَقُّThose who believe not therein seek to hasten it, while those who believe are fearful of it, and know that it is the very truth.4218, and,وَقَالُواْ رَبَّنَا عَجِّل لَّنَا قِطَّنَاThey say "Our Lord! Hasten to us Qittana.3816, meaning, our due torment and reckoning. Allah said that they also supplicated,وَإِذْ قَالُواْ اللَّهُمَّ إِن كَانَ هَـذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِندِكَAnd remember when they said "O Allah! If this the Qur'an is indeed the truth from You.832 They were such rebellious, stubborn disbelievers that they asked the Messenger to bring them Allah's torment. Allah replied,وَقَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِمُ الْمَثُلَـتُwhile exemplary punishments have indeed occurred before them. Meaning, `We have exerted Our punishment on the previous disbelieving nations, and made them a lesson and example for those who might take heed from their destruction.' If it was not for His forbearance and forgiveness, Allah would have indeed punished them sooner. Allah said in another Ayah,وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُواْ مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِن دَآبَّةٍAnd if Allah were to punish men for that which they earned, He would not leave a moving creature on the surface of the earth.3545 Allah said in this honorable Ayah,وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِّلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْBut verily, your Lord is full of forgiveness for mankind in spite of their wrongdoing. He is full of forgiveness, pardoning and covering the mistakes of people, in spite of their wrongdoing and the errors committed night and day. Allah next reminds that His punishment is severe, so that fear and hope are both addressed and mentioned. Allah said in other Ayat,فَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل رَّبُّكُمْ ذُو رَحْمَةٍ وَسِعَةٍ وَلاَ يُرَدُّ بَأْسُهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ If they belie you, say "Your Lord is the Owner of vast mercy, and never will His wrath be turned back from the people who are criminals."6147إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌVerily, your Lord is quick in retribution and certainly He is Oft-Forgiving, Most Merciful.7167, and,نَبِّىءْ عِبَادِى أَنِّى أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ - وَأَنَّ عَذَابِى هُوَ الْعَذَابُ الاٌّلِيمُ Declare unto My servants that truly I am the Oft-Forgiving, the Most Merciful. And that My torment is indeed the most painful torment.1549-50 There are many other Ayat that mention both fear and الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْلا أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِّن رَّبِّهِ إِنَّمَآ أَنتَ مُنذِرٌ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ
tafsir surat an nas ayat 1 6