motif batik yang bukan berasal dari sumatera utara adalah motif

Desainyang ditampilkan adalah dari ornamen dan adat budaya di Sumatra Utara. Gorga atau ukiran di bagian luar rumah yang memiliki macam-macam motif sering diadaptasi sebagai desain dalam pembuatan batik Sumatra Utara. Perajin melakukan proses pembuatan batik motif khas Sumatera Utara di Medan, Sumut, Senin (9/2). Maknafilosofis tersirat adalah kesejahteraan dan kehidupan rakyat minang. Terdapat motif pucuk rebung berasal dari rebung, makanan khas Sumatera Barat. Rebung merepresentasikan kesejahteraan, kesuburan, dan harapan. Motif keluak daun pakis berasal dari tumbuhan pakis atau paku yang dapat ditemukan di pinggiran sungai. Motifbatik yang bukan berasal dari Sumatra Utara adalah motif answer choices . Hari hara Sundung di Langit. Pani Patunda dari Simanggulun. Motif Batik yang berasal dari bengkulu adalah motif answer choices . Batik Rangkiang. Kaligrafi. Batik Itiak Pulang Petang. Tumbuhan Marambat atau Akar Berdaun. Sebelumngobrol ane kasih gambar-gambar batik dari seluruh wilayah indonesia gan. Batik Papua Batik Bali Batik Sulawesi Batik Kalimantan Batik Sumatera Batik Jawa Awalnya ane tergelitik saat baca-baca tentang batik. Dan bahagia saat unesco meresmikan batik sebagai asli warisan budaya indonesia. Ada yg aneh di sini, kenapa orang jawa mengaku bahwa batik hanya berasal dari jawa? (ini bukan sara ya g Prosespembuatan kain batik dinamakan dengan kegiatan membatik. Salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan seni batik nya adalah Yogyakarta, yang memiliki motif batik cukup beragam. Berikut merupakan motif dari kain batik asal yogyakarta, diantaranya: 1. Motif parang kusumo. 2. Motif ceplok kasatrian. 3. Motif nitik karawitan. After 3 Months Of Dating What To Expect. Setelah mempelajari motif batik pulau Jawa, kita beralih ke pulau Sumatera yang juga memiliki banyak sekali karya seni batik. Motif batik Sumatera kerap mengangkat tema tentang budaya dan hal yang melekat dengan keseharian masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah yang lain. Hal yang membedakan adalah karakter dan filosofi yang mereka tuangkan. Macam-Macam Motif Batik Sumatera Seberapa penasaran Anda pada aneka macam motif batik Sumatera? Mungkin Anda akan sejenak tercengang setelah membaca secara seksama. Kami pun sebelum menuliskannya untuk Anda tidak berhenti terkagum-kagum setelah mengetahui banyaknya batik asal pulau ini. Inilah macam-macamnya 1. Motif Liek Sumatera Barat sumber Batik Liek atau tanah liat memiliki variasi warna yang dominan gelap karena melalui proses pewarnaan yang dicampur air lumpur. Motif ini terbilang langka saat ini melihat dari prosesnya. Hal itu karena sudah ada pergeseran ke teknik yang lebih cepat. two. Motif Kapal Sanggat sumber Makna yang terkandung dalam motif kapal sanggat adalah kewaspadaan dan ketelitian dalam melakukan suatu tanggung jawab. Karena ketika lalai dan ceroboh, maka niscaya kesulitan akan menimpa kita sebagaimana kapal karam. Batik ini dihasilkan oleh masyarakat Jambi. iii. Motif Durian Pecah sumber Selain kapal karam, durian pecah juga termasuk motif batik Jambi yang terkenal. Buah durian yang berkulit tajam memiliki isi yang lembut bahkan rasanya lezat. Dengan begitu karakter yang kuat pun harus disertai dengan kelembutan dan rasa empati kepada sesame makhluk. 4. Motif Rebum Nyengum Tebo sumber https//world wide Kemudian batik Jambi lainnya adalah motif yang berupa tunas pohon bambu karena di sana banyak sekali tumbuhan tersebut. Rebung sebagai cikal bakal dari bambu sangat banyak manfatnya. Bisa untuk bahan kuliner dan kerajinan tangan yang beraneka ragam. Jadi filosofi yang dapat ditarik dari motif ini adalah diharapkannya generasi baru lahir dengan karakter yang baik dan memberikan kebaikan bagi sekitarnya. five. Motif Bunga Bintang sumber Menarik sekali jika kita pandangi desain batik asal Jambi ini. Bunga yang digambarkan berbentuk bintang. Cantik untuk dijadikan pakaian santai. Harganya 6. Motif Daun Maple sumber Beralih pada provinsi Riau, motif batiknya tidak kalah cantik. Gambar daun maple ini memancarkan daya tarik yang kuat meskipun didesain dengan sederhana. 7. Motif Besurek Bengkulu sumber Kata besurek berarti bersurat yang mana merupakan bahasa daerah Bengkulu. Motif ini terdiri dari tulisan asli daerah tersebut kaganga dan tulisan kaligrafi karena mendapat pengaruh budaya Arab. Menarik, kan? viii. Motif Besurek two sumber Pada batik besurek ini tulisan kaligrafinya lebih padat dan banyak. Ornament pelengkapnya berupa geometris yang terdiri dari lingkaran, titik, garis silang dan lain sebagainya. Harganya di marketplace identify Tokopedia. 9. Motif Siger sumber Ini merupakan batik kebanggaan masyarakat Lampung. Kiprahnya sudah meluas dan mendunia. Pasalnya siger adalah mahkota yang dikenakan pengantin wanita saat pesta pernikahan yang mana juga menjadi simbol ciri khas suku Lampung. Berbentuk segitiga yang terdapat lekukan sebanyak tujuh atau Sembilan di samping kanan kirinya. 10. Motif Kaluak Paku Minang sumber Terilhami dari salah satu ukiran adat Minang, pengrajin batik di sana juga mengabadikannya dalam motif batik. Makna tersiratnya adalah sifat keindahan dan kedinamisan yang diharus dimiliki para pemakainya. 11. Motif Kaluak Paku Padang sumber Sama-sama termasuk motif kaluak paku, batik yang ini tidak mencolok seperti desain sebelumnya. Jadi Anda bisa memilih antara keduanya sesuai dengan kesan yang Anda inginkan. 12. Motif Kembang Manih sumber Kembang manih bermakna bunga yang indah. Motif batik asal Sumatera Barat ini ditujukan untuk anak berusia xv tahun. Mereka diibaratkan seperti bunga yang menawan yang sedan mengalami pertumbuhan. xiii. Motif Pucuk Rebung sumber Rumah gadang di Sumatera umumnya terdiri dari beberapa ukiran yang menjadi ciri khas daerah dan suku. Pucuk Rebung inilah bagian tak terpisahkan dari ukiran tersebut. Oleh sebab itu muncul pula ia dalam motif batik. fourteen. Motif Bada Mudiak sumber Inspirasi karya seni bisa datang dari mana saja. Begitu pun dengan motif bada mudiak yang didapat dari ikan-ikan yang beriringan ke arah hulu. Mengenakannya akan membuat Anda lebih puas sebab mengetahui sejarahnya. Dibandrol dengan harga kain ini sebaiknya Anda koleksi. 15. Motif Rangkiang sumber Asal kata rangkiang diadopsi dari sebutan lumbung padi di daerah Padang. Filosofi yang dijaga dalam batik ini adalah tentang kemakmuran dan kesejahteraan yang dilambangkan dengan padi sebagai sumber makanan utama. sixteen. Motif Pintu Aceh sumber Sebagian karakter dan sifat masyarakat Aceh diilustrasikan dalam motif pintu rumah mereka. Bentuknya rendah akan tetapi ruangan di dalamnya sangatlah luas. Hal itu menunjukkan bahwasanya orang Aceh tidak mudah menerima orang asing. Namun apabila bisa dekat dengan mereka, niscaya akan sangat erat hubungannya selayaknya saudara kandung. 17. Motif Bunga Jeumpa sumber Eksistensi dari bunga Jeumpa sangat kuat karena mudah ditemukan di Aceh. Bentuknya yang mempesona mampu mewakili keindahan suasana alam serambi Ka’bah ini. eighteen. Motif Cual Bangka sumber Sebelum dikerjakan dengan cara dibatik, awalnya kain cual dihasilkan dengan cara tenun. Kain cual sebagai kain adat Bangka yang terdiri dari gambar flora dan animal. xix. Motif Rumah Adat Belitung sumber Jika Aceh menampilkan pintu rumahnya saja sebagai motif, daerah Belitung menghadirkan rumah adat mereka dalam batik. Menjadi tampak hidup suasana rumahnya, terdapat bebatuan dan pepohonan hijau. 20. Motif Penari Melayu sumber Dua orang perempuan dan laki melakukan gerakan tarian melayu menggambarkan kesenian Sumatera yang juga mendapat pengaruh dari Negara tetangga. Motif ini bisa difungsikan untuk pakaiann apapun dana dalam kondisi bagaimana pun. Fleksibel dan timeless. 21. Motif Gorga sumber Suku Batak di Sumatera Utara memiliki batik unggulan yakni motif gorga. Motif ini terdiri dari ukiran yang menjadi hiasan di rumah adat Toba. Biasanya diletakkan di expanse luar rumah. Batik Gorga dibuat dengan memadukan 3 warna hitam, merah, dan putih. 22. Motif Kain Ulos sumber Termasuk juga dalam deretan batik khas Batak, kain ulos justru hanya dikenakan di acara-acara penting dan sakral saja. Ia juga selalu menjadi bentuk hadiah yang diberikan di acara pernikahan. 23. Motif Batik Sumatra Barat sumber Orang-orang tuan dan lansia yang lebih berminat terhadap batik ini. Motifnya yang lawasan serta warnanya yang sogan memanglah cocok untuk kalangan mereka. 24. Motif Batik Tanah Liat sumber Batik ini juga dihasilkan dari proses perendaman pada tanah liat. Motif yang ditorehkan dengan pewarna alami ini tentu lebih tahan lama. Corak buketan menjadi menu suguhan utama darinya. Bersifat klasik, namun tidak jadul untuk model pakaian modern. 25. Motif Siger sumber Dengan budget Anda sudah bisa membuat kain batik mempesonan ini menjadi milik Anda. Tetap sekali jika Anda menjahitnya menjadi gaun pesta. Mewah dan penuh wibawa. 26. Motif Batik Sumatra Utara sumber Motif batik Sumtera Utara ini hasil dari tangan kreatif masyarakat Nias. Polanya berupa jumputan dengan desain yang kecil-kecil. Di bagian tepinya terdapat geometris berbentuk belah ketupat yang berjejer. Harganya hanya 27. Motif Menara Air sumber Kain dasar dari motif ini terdiri dari 3 warna, yakni kuning, biru tua, dan hijau toska. Dipenuhi dengan menara air si seluruh bagian kain dengan warna putih agar tampak jelas terlihat dan matching. Anda bisa mendapatkannya saat berkunjung ke Medan atau bisa melalui online. 28. Motif Pucuk Rebung dan Mesjid sumber Sama halnya dengan motif menara air, motif ini juga berasal dari Medan. Cukup simple dengan dua komponen utama yaitu masjid raya di sana yang terkenal beserta pucuk rebung. Tambahan daun beda warna adalah sentuhan art agar lebih pas komposisinya. Sangat manis Anda kenakan untuk aktifitas spriritual. 29. Motif Sajamba Makan sumber Nama dari motif ini diambil dari kegiatan adat suku minang yang melakukan makan bersama-sama sat acara perkawinan. Filosofi yang disongsongnya adalah berusaha untuk menikmati rezeki yang didapatkan bersama orang-orang terkasih tanpa harus mengeluh dan penuh rasa syukur. Batik ini dijual dengan hharga 30. Motif Bunga Teh sumber Mengapa bunga teh yang dipilih? Karena bunga ini termasuk salah satu bunga yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Sumatera. Suatu anugerah yang patut disyukuri dari pemberian Tuhan melaui alam sekitar. Bagaimana dengan batik dari berbagai provinsi di pulau Sumatera? Apakah batik-batik Sumatera ini berhasil membuat Anda juga tercengang? Segera tentukan pilihanmu!. Lulusan dari sekolah way di bilangan Dki jakarta. Sedang berproses agar bisa jadi desainer. Senang berbagi lewat blog pribadi. Cuma punya 1 facebook yaitu Farah Nisa. Setelah mempelajari motif batik pulau Jawa, kita beralih ke pulau Sumatera yang juga memiliki banyak sekali karya seni batik. Motif batik Sumatera kerap mengangkat tema tentang budaya dan hal yang melekat dengan keseharian masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah yang lain. Hal yang membedakan adalah karakter dan filosofi yang mereka tuangkan. Macam-Macam Motif Batik Sumatera Seberapa penasaran Anda pada aneka macam motif batik Sumatera? Mungkin Anda akan sejenak tercengang setelah membaca secara seksama. Kami pun sebelum menuliskannya untuk Anda tidak berhenti terkagum-kagum setelah mengetahui banyaknya batik asal pulau ini. Inilah macam-macamnya 1. Motif Liek Sumatera Barat sumber Batik Liek atau tanah liat memiliki variasi warna yang dominan gelap karena melalui proses pewarnaan yang dicampur air lumpur. Motif ini terbilang langka saat ini melihat dari prosesnya. Hal itu karena sudah ada pergeseran ke teknik yang lebih cepat. 2. Motif Kapal Sanggat sumber Makna yang terkandung dalam motif kapal sanggat adalah kewaspadaan dan ketelitian dalam melakukan suatu tanggung jawab. Karena ketika lalai dan ceroboh, maka niscaya kesulitan akan menimpa kita sebagaimana kapal karam. Batik ini dihasilkan oleh masyarakat Jambi. 3. Motif Durian Pecah sumber Selain kapal karam, durian pecah juga termasuk motif batik Jambi yang terkenal. Buah durian yang berkulit tajam memiliki isi yang lembut bahkan rasanya lezat. Dengan begitu karakter yang kuat pun harus disertai dengan kelembutan dan rasa empati kepada sesame makhluk. 4. Motif Rebum Nyengum Tebo sumber Kemudian batik Jambi lainnya adalah motif yang berupa tunas pohon bambu karena di sana banyak sekali tumbuhan tersebut. Rebung sebagai cikal bakal dari bambu sangat banyak manfatnya. Bisa untuk bahan kuliner dan kerajinan tangan yang beraneka ragam. Jadi filosofi yang dapat ditarik dari motif ini adalah diharapkannya generasi baru lahir dengan karakter yang baik dan memberikan kebaikan bagi sekitarnya. 5. Motif Bunga Bintang sumber Menarik sekali jika kita pandangi desain batik asal Jambi ini. Bunga yang digambarkan berbentuk bintang. Cantik untuk dijadikan pakaian santai. Harganya 6. Motif Daun Maple sumber Beralih pada provinsi Riau, motif batiknya tidak kalah cantik. Gambar daun maple ini memancarkan daya tarik yang kuat meskipun didesain dengan sederhana. 7. Motif Besurek Bengkulu sumber Kata besurek berarti bersurat yang mana merupakan bahasa daerah Bengkulu. Motif ini terdiri dari tulisan asli daerah tersebut kaganga dan tulisan kaligrafi karena mendapat pengaruh budaya Arab. Menarik, kan? 8. Motif Besurek 2 sumber Pada batik besurek ini tulisan kaligrafinya lebih padat dan banyak. Ornament pelengkapnya berupa geometris yang terdiri dari lingkaran, titik, garis silang dan lain sebagainya. Harganya di market place Tokopedia. 9. Motif Siger sumber Ini merupakan batik kebanggaan masyarakat Lampung. Kiprahnya sudah meluas dan mendunia. Pasalnya siger adalah mahkota yang dikenakan pengantin wanita saat pesta pernikahan yang mana juga menjadi simbol ciri khas suku Lampung. Berbentuk segitiga yang terdapat lekukan sebanyak tujuh atau Sembilan di samping kanan kirinya. 10. Motif Kaluak Paku Minang sumber Terilhami dari salah satu ukiran adat Minang, pengrajin batik di sana juga mengabadikannya dalam motif batik. Makna tersiratnya adalah sifat keindahan dan kedinamisan yang diharus dimiliki para pemakainya. 11. Motif Kaluak Paku Padang sumber Sama-sama termasuk motif kaluak paku, batik yang ini tidak mencolok seperti desain sebelumnya. Jadi Anda bisa memilih antara keduanya sesuai dengan kesan yang Anda inginkan. 12. Motif Kembang Manih sumber Kembang manih bermakna bunga yang indah. Motif batik asal Sumatera Barat ini ditujukan untuk anak berusia 15 tahun. Mereka diibaratkan seperti bunga yang menawan yang sedan mengalami pertumbuhan. 13. Motif Pucuk Rebung sumber Rumah gadang di Sumatera umumnya terdiri dari beberapa ukiran yang menjadi ciri khas daerah dan suku. Pucuk Rebung inilah bagian tak terpisahkan dari ukiran tersebut. Oleh sebab itu muncul pula ia dalam motif batik. 14. Motif Bada Mudiak sumber Inspirasi karya seni bisa datang dari mana saja. Begitu pun dengan motif bada mudiak yang didapat dari ikan-ikan yang beriringan ke arah hulu. Mengenakannya akan membuat Anda lebih puas sebab mengetahui sejarahnya. Dibandrol dengan harga kain ini sebaiknya Anda koleksi. 15. Motif Rangkiang sumber Asal kata rangkiang diadopsi dari sebutan lumbung padi di daerah Padang. Filosofi yang dijaga dalam batik ini adalah tentang kemakmuran dan kesejahteraan yang dilambangkan dengan padi sebagai sumber makanan utama. 16. Motif Pintu Aceh sumber Sebagian karakter dan sifat masyarakat Aceh diilustrasikan dalam motif pintu rumah mereka. Bentuknya rendah akan tetapi ruangan di dalamnya sangatlah luas. Hal itu menunjukkan bahwasanya orang Aceh tidak mudah menerima orang asing. Namun apabila bisa dekat dengan mereka, niscaya akan sangat erat hubungannya selayaknya saudara kandung. 17. Motif Bunga Jeumpa sumber Eksistensi dari bunga Jeumpa sangat kuat karena mudah ditemukan di Aceh. Bentuknya yang mempesona mampu mewakili keindahan suasana alam serambi Ka’bah ini. 18. Motif Cual Bangka sumber Sebelum dikerjakan dengan cara dibatik, awalnya kain cual dihasilkan dengan cara tenun. Kain cual sebagai kain adat Bangka yang terdiri dari gambar flora dan fauna. 19. Motif Rumah Adat Belitung sumber Jika Aceh menampilkan pintu rumahnya saja sebagai motif, daerah Belitung menghadirkan rumah adat mereka dalam batik. Menjadi tampak hidup suasana rumahnya, terdapat bebatuan dan pepohonan hijau. 20. Motif Penari Melayu sumber Dua orang perempuan dan laki melakukan gerakan tarian melayu menggambarkan kesenian Sumatera yang juga mendapat pengaruh dari Negara tetangga. Motif ini bisa difungsikan untuk pakaiann apapun dana dalam kondisi bagaimana pun. Fleksibel dan timeless. 21. Motif Gorga sumber Suku Batak di Sumatera Utara memiliki batik unggulan yakni motif gorga. Motif ini terdiri dari ukiran yang menjadi hiasan di rumah adat Toba. Biasanya diletakkan di area luar rumah. Batik Gorga dibuat dengan memadukan 3 warna hitam, merah, dan putih. 22. Motif Kain Ulos sumber Termasuk juga dalam deretan batik khas Batak, kain ulos justru hanya dikenakan di acara-acara penting dan sakral saja. Ia juga selalu menjadi bentuk hadiah yang diberikan di acara pernikahan. 23. Motif Batik Sumatra Barat sumber Orang-orang tuan dan lansia yang lebih berminat terhadap batik ini. Motifnya yang lawasan serta warnanya yang sogan memanglah cocok untuk kalangan mereka. 24. Motif Batik Tanah Liat sumber Batik ini juga dihasilkan dari proses perendaman pada tanah liat. Motif yang ditorehkan dengan pewarna alami ini tentu lebih tahan lama. Corak buketan menjadi menu suguhan utama darinya. Bersifat klasik, namun tidak jadul untuk model pakaian modern. 25. Motif Siger sumber Dengan budget Anda sudah bisa membuat kain batik mempesonan ini menjadi milik Anda. Tetap sekali jika Anda menjahitnya menjadi gaun pesta. Mewah dan penuh wibawa. 26. Motif Batik Sumatra Utara sumber Motif batik Sumtera Utara ini hasil dari tangan kreatif masyarakat Nias. Polanya berupa jumputan dengan desain yang kecil-kecil. Di bagian tepinya terdapat geometris berbentuk belah ketupat yang berjejer. Harganya hanya 27. Motif Menara Air sumber Kain dasar dari motif ini terdiri dari 3 warna, yakni kuning, biru tua, dan hijau toska. Dipenuhi dengan menara air si seluruh bagian kain dengan warna putih agar tampak jelas terlihat dan matching. Anda bisa mendapatkannya saat berkunjung ke Medan atau bisa melalui online. 28. Motif Pucuk Rebung dan Mesjid sumber Sama halnya dengan motif menara air, motif ini juga berasal dari Medan. Cukup simple dengan dua komponen utama yaitu masjid raya di sana yang terkenal beserta pucuk rebung. Tambahan daun beda warna adalah sentuhan art agar lebih pas komposisinya. Sangat manis Anda kenakan untuk aktifitas spriritual. 29. Motif Sajamba Makan sumber Nama dari motif ini diambil dari kegiatan adat suku minang yang melakukan makan bersama-sama sat acara perkawinan. Filosofi yang disongsongnya adalah berusaha untuk menikmati rezeki yang didapatkan bersama orang-orang terkasih tanpa harus mengeluh dan penuh rasa syukur. Batik ini dijual dengan hharga 30. Motif Bunga Teh sumber Mengapa bunga teh yang dipilih? Karena bunga ini termasuk salah satu bunga yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Sumatera. Suatu anugerah yang patut disyukuri dari pemberian Tuhan melaui alam sekitar. Bagaimana dengan batik dari berbagai provinsi di pulau Sumatera? Apakah batik-batik Sumatera ini berhasil membuat Anda juga tercengang? Segera tentukan pilihanmu!. Lulusan dari sekolah mode di bilangan Jakarta. Sedang berproses agar bisa jadi desainer. Senang berbagi lewat blog pribadi. Cuma punya 1 facebook yaitu Farah Nisa. Motif Batik – Pengertian, Sejarah, Ciri, Jenis dan Proses Pembuatan – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Batik yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, sejarah, ciri, jenis, motif, dan proses pembuatan, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini. Batik adalah kain bergambar dan peroses pembuatannya secara khusus yang di gambar atau menerakan motif ke suatu kain yang masih kosong, dan kemudian melaui proses khusu sehingga mempunyai ciri khas pada kain tersebut. Batik Indonesia, keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2 Oktober 2009. Sejarah Teknik Batik Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Batik Lukis adalah Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda. Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Jaman Majapahit Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli. Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo banyak dijual. Waktu krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha-pengusaha kebanyakan kecil usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan. Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro tahun 1825. Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik mulai menyebar sejak pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata, pada jaman kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung Agung berikutnya lebih dipenagruhi corak batik Solo dan Yogyakarta. Didalam berkecamuknya clash antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan-pasukan pangeran Diponegoro maka sebagian dari pasukan-pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri kearah timur dan sampai sekarang bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan berstatus desa Merdikan Daerah Istimewa, dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya batik Majan ini merupakan naluri peninggalan dari seni membuat batik zaman perang Diponegoro itu. Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala dari kulit mengkudu dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat tesebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Seni Dekoratif adalah Jaman Penyebaran Islam Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid didaerah Patihan Wetan. Perkembangan selanjutanya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari. Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo. Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring-pengiringnya. disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama. Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri dari kayu-kayuan antara lain; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19. Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia. Ciri-Ciri Batik Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri batik, terdiri atas 1. Ciri-Ciri Batik Tradisional terdiri atas Ragam hias motif ular, barong, geometris, pagoda. Coraknya mempunyai arti simbolik. Warna cenderung gelap putih – hitam – coklat kehitaman . Motif ciri khas daerah asal. 2. Ciri-Ciri Batik Modern terdiri atas Ragam hias bebas binatang, tumbuhan, rangkaian bunga dll. Corak tidak mempunyai arti simbolik tertentu. Penggunaan warna bebas seperti biru, merah, ungu dsb. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait “Nirmana Rupa Dasar Pengertian & Kosa Rupa – Cara Mengolah Jenis-Jenis Batik Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis batik, terdiri atas Batik Tradisonal Batik klasik mempunyai nilai dan cita rasa seni yang tinggi, dengan pengerjaan yang rumit dan dalam waktu berminggu-minggu. Batik klasik mempunyai pola-pola dasar tertentu dengan berbagai macam variasi motif, seperti kawung, parang, nitik, tuntum, ceplok, tambal, dan lain sebagainya. Bahan dasar batik berupa kain katun putih kwalitas halus, juga kain sutera putih, batik dengan bahan sutera akan menghasilkan warna yang lebih hidup. Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu dan dengan isen-isen tertentu. Oleh karena itu, dalam pembuatannya pun banyak aturan-aturan yang harus dipatuhi. Batik tradisional bersifat terikat dengan aturan terutama dalam hal pembuatan motif BIPIK 20, 1994 19. Batik pada zaman dahulu disebut juga dengan batik lawas. Ciri utana dari batik ini adalah warna yang cenderung lebih gelap, dan juga didominasi dengan warna cokelat yang cenderung tua, hitam, dan juga putih. Corak – corak yang terdapat di batik lawas merupakan corak-corak yang klasik. Dalam istilah, batik lawas dapat diartikan juga sebagai batik yang pernah digunakan dahulu, atau bisa disebut juga second hand. Kain-kain yang digunakan untuk batik lawas ini, tentunya saja merupakan kain tua yang benang-benangnya sudah mulai rapuh, oleh karena itu diperlukan beberapa metode untuk menyimpannya, yaitu; dicuci dan direndam, keringkan batik dengan menggunakan handuk kering, lalu setrika dengan menggunakan suhu yang sedang-sedang saja. Selain itu batik lawas tidak boleh dilipat dan dimasukan ke dalam plastik, karena akan merusak benang-benang kain yang sudah mulai tua itu. Penyimpanan terbaik untuk kain lawas adalah dijepit menggunakan hanger, dan ditaruh dengan rapi di dalam lemari. Batik Modern Berbeda dengan batik klasik, pada batik modern motif maupun pewarnaan tidak tergantung pada pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik, namun dress designnya bisa berupa apa saja dan warna yang beraneka macam. Batik modern juga menggunakan bahan-bahan dan proses pewarnaan yang mengikuti perkembangan dari bahan-bahan pewarnanya. Terkadang pada beberapa area design kaos, canting tidak dipergunakan namun dengan menggunakan kuas dan untuk pewarnaan kadang diterapkan langsung dengan menggunakan kapas atau kain. Dengan kata lain, proses pembuatan batik modern hampir seperti batik klasik namun desain baju batik modern dan pewarnaan baju batik modern terserah pada citarasa seni pembuat design kaos dan tergantung bahan-bahan pewarnanya. Bahkan dengan berkembangnya bahan dasar kain dan bahan kain berwarna, batik modern menjadi semakin bervariasi, seperti misalnya batik pada bahan katun lurik Jogja , bahan kain poplin, bahan piyama, bahan wool, dsb. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait “Seni Kriya Cetak Saring Sablon ” Pengertian & Tahapan – Cara Kerjanya Motif Batik Berikut ini terdapat beberapa motif batik, terdiri atas 1. Motif Batik Tradisional Terdiri atas Motif Batik Keraton Batik Keraton merupakan asal muasal dari segala batik yang sekarang beredar di Indonesia. Motif dari batik keraton ini memiliki makna filosofi hidup. Batik keraton ini merupakan batik yang sangat khas dan terhormat, karena dibuat oleh putri keraton beserta para pembatik-pembatik ahli di lingkungan keraton. Corak-corak yang ada pada batik keraton ini, bisa dibilang “teralarang” untuk digunakan ataupun dibuat pada batik biasa. Motif-motif tersebut seperti Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak, dan termasuk juga Batik Udan Liris. Motif Batik Kawung Motif dari batik kawung ini adalah berpola buatan mirip buah kawung. Kawung adalah sejenis kelapa atau kadang-kadang sebagai buah kolang-kaling. Motif kawung ini diurut secara geometris. Kadang-kadang motif kawung ini digambarkan juga sebagai bunga lotus. Makna dari bunga lotus itu sendiri adalah melambangkan umur panjang dan juga kesucian. Lotus sendiri merupakan sebuah tumbuhan yang memiliki 4 buah daun bunga yang merekah. Batik kawung ini diklasifikasikan lagi secara lebih spesifik dengan memperhatikan motif dan juga pola. Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen. 2. Motif Batik Modern Terdiri atas BATIK MADURA Batik madura merupakan batik yang dibuat di unit-unit rumah tertentu. Dalam produksi batik madura ini, tetap mempertahankan sistem pembuatan secara tradisional. Batik madura ini terkenal akan coraknya yang bebas dan warna yang berani seperti warna merah, kuning, dan hijau muda. Di Madura ini, para pengrajin batik ini dikumpulkan di suatu wilayah yang disebut dengan Pamekasan. Di kawasan Pamekasan ini, para pengrajin batik membuat dan menjual langsung batik-batik yang sudah siap untuk dijual. BATIK CIREBON Batik cirebonan atau yang lebih dikenal dengan motifnya megamendung ini merupakan batik yang telah terkenal di kancah mancanegara. Bahkan motif megamendung ini adalah motif pertama dan satu-satunya di dunia. Oleh karena itu, Departemen Kebudayaan dan Kepariwisataan RI akan mendaftarkan corak batik megamendung ini ke UNESCO sebagai salah satu world heritage. Motif megamendung ini pada awalnya diharuskan untuk selalu berwarna biru yang diselingi dengan warna merah untuk menggambarkan sisi kemaskulinan dan suasana yang dinamis. Sisi kemaskulinan dari batik ini harus ditonjolkan karena ada campur tangan laki-laki dalam membuatnya. Kaum laki-laki anggota tarekat adalah yang pertama kali merintis tradisi ini. Warna biru dan merah juga menggambarkan keadaan masyarakat pesisir yang terbuka, lugas, dan juga egaliter. Arti lain dari warna biru sendiri digambarkan sebagai warna langit yang berarti luas, bersahabat, dan juga tenang. Warna biru ini juga digambarkan sebagai pembawa hujan yang telah dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan yang memberi kehidupan. Warna biru yang digunakqan dalam batik ini beragam mulai dari biru muda hingga biru tua. Arti dari biru muda adalah cerahnya kehidupan, sedangkan biru tua menggambarkan awan gelap mengandung air hujan dan akan memberi kehidupan. Saat ini motif megamendung telah mengalami berbagai perkembangan dan modifikasi sesuai dengan permintaan konsumen. Motif megamendung ini dapat dipadupadankan dengan motif yang lucu-lucu seperti kapal, hewan, tumbuhan, dan lain-lain. Selain itu, sekarang warna dari batik megamendung ini tidak selalu biru dan merah. Warna batik megamendung ini telah berkembang menjadi warna kuning, hijau, coklat, dan lain-lain. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Media Gambar adalah Proses Pembuatan Batik Proses pembuatan batik memiliki dua cara yang utama yaitu teknik batik tulis dan batik cap. Batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan canting tulis sedangkan batik cap adalah batik yang dikerjakan dengan teknik cap. Namun ada juga batik yang dikerjakan dengan gabungan dua teknik tersebut yaitu gabungan teknik tulis dan cap. Batik seperti ini disebut batik kombinasi. Banyaknya proses pengerjaan batik tergantung dari jumlah pewarnaan celup. Batik monokromatik dikerjakan dengan sekali proses mbabar sepisan, batik dengan dua warna dikerjakan dengan dua kali proses mbabar pindo, sementara batik dengan tiga warna dikerjakan dengan tiga kali proses yang disebut batik tiga negeri sebagai salah satu cirri batik pesisiran. Setiap proses pembatikan pada dasarnya mengalami proses yang sama sebagai berikut Pemalaman Membatik adalah pekerjaan yang saling berurutan. Artinya satu langkah dapat dikerjakan jika langkah sebelumnya telah selesai dikerjakan. Setiap tahap dikerjakan dengan tahap yang berbeda. Sepotong mori tidak dapat dikerjakan oleh beberapa orang dalam waktu yang sama untuk beberapa tahapan. Pemalaman adalah proses penempelan malam sebagai bahan utama perintang batik ke mori. Mori yang telah di buat polanya kemudian dimalam dengan canting tulis maupun canting cap. Canting batik tulis yang dipakai pada saat membuat pola batik adalang canting klowongan atau canting dengan cucuk ukuran sedang. Setelah pola pokok selesai dimalam kemudian membuat isen-isennya. Canting yang digunakan ketika membuat isen-isen bermacam-macam yaitu; canting cecekan, canting telon, canting prapatan. Pewarnaan Motif batik yang telah dicap ataupun ditulis dengan lilin malam merupakan gambaran atau motif dari batik yang akan dibuat. Proses selanjutnya pemberian warna sehingga pada tempat yang terbuka menjadi berwarna, sedangkan tempat yang ditutup lilin tidak terkena warna yang diwarnai. Oleh karena itu, jumlah pemberian lilin malam tergantung jumlah warna yang digunakan. Pelorodan Pelorodan adalah proses penghilangan lilin malam yang menempel pada kain mori. Menghilangkan lilin malam pada batik dapat bersifat menghilangkan sebagian atau menghilangkan keseluruhan lilin malam. Menghilangkan sebagian atau setempat adalah melepas lilin malam pada tempat-tempat tertentu dengan cara m,engerok dengan alat sejenis pisau. Pekerjaan dengan cara mengerok disebut ngerok atau ngerik. Pekerjaan ini dilakukan setelah kain diwedel untuk batik sogan dari solo atau yogyakarta. Maksud dari pekerjaan ini, yaitu membuaka lilin klowongan, dimana pada bekas lilin yang dikerok ini nantinya akan diberi warna soga. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Teater Tradisional dan Modern Penghilangan lilin malam secara keseluruhan dapat dilakukan pada pertengahan atau akhir proses pembuatan kain batik. Penghilangan lilin secara keseluruhan disebut peleorodan. Pada batik pekalongan prose ini sering dilakukan. Pelorodan yang dilakukan di tengah proses pembatikan biasanya dilakukan untuk memberikan warna lain pada jejak lilin yang dilorod. Pelorodan yang dilakukan di akhir disebut mbabar atau ngebyok. Pelepasan lilin dilakukan dengan air panas. Lilin akan meleleh dalam air panas sehingga terlepas dari kain. Untuk kain dengan pewarnaan bahan alam nabati, air panas diberi kanji. Sementara untuk pelepas lilin pelorodan, kain batik dengan pewarnaan obat sintesis air lorodan lainnya diberi soda abu. Demikian Pembahasan Tentang Motif Batik – Pengertian, Sejarah, Ciri, Jenis dan Proses Pembuatan Semoga Bermanfaat Buat Para Sahabat Setia … 😀 Jakarta - Batik asal tanah Sumatera seolah menemukan jalannya untuk kembali bersinar di sepanjang 2016. Banyak acara digelar untuk mengenalkan batik-batik asal Sumatera. Beberapa perancang busana tak ragu menggunakannya sebagai bahan dasar koleksi yang dipamerkan dalam pekan mode bergengsi, seperti Jakarta Fashion Ria Miranda, yang berdarah Minang, mengenalkan batik Liek atau batik tanah liat yang merupakan batik khas Sumatera Barat dalam Jakarta Fashion Week 2017. “Saya ingin memberi tahu kepada masyarakat luas bahwa Sumatera Barat juga memiliki batik yang harus dilestarikan,” tutur dia. Tidak bisa disangkal, batik memang identik dengan Jawa. Asal-usul namanya pun “njawani”. Batik berasal dari kata amba dan tik. Amba berarti menulis, tik adalah titik. Walhasil, batik disebut juga sebagai proses menerakan titik-titik malam atau lilin ke atas sehelai umum, canting, kuas, atau cap merupakan sarana yang digunakan untuk membubuhkan malam. Cara pembuatan batik Sumatera pun mengikuti kaidah ini. “Perbedaan batik Sumatera dengan batik Jawa yang mendasar adalah corak dan pewarnaan. Batik Sumatera kurang begitu populer karena tidak dipakai sehari-hari,” kata Titiek Djoko Sumaryono, Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Promosi Yayasan Batik mengatakan persebaran batik di tanah Sumatera sudah terjadi berabad-abad silam. “Karena itu, beberapa coraknya terkait dengan kerajaan yang berkuasa saat corak itu lahir,” ucap Titiek, batik di tanah Aceh sudah lama ada berkat kegiatan perdagangan yang membawa batik Jawa Tengah sebagai komoditas. Menurut beberapa literatur, salah satunya buku Batik Indonesia Soko Guru Budaya Bangsa yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian, jejak batik di Aceh sudah terekam pada abad ke-17. Hingga akhirnya Aceh memiliki batik sendiri dengan motif yang sesuai dengan budaya batik Aceh yang terkenal adalah pintu Aceh dengan warna-warna terang, seperti merah, hijau, kuning, dan merah muda. Motif pintu Aceh digambarkan serupa dengan pintu rumah adat Aceh, terutama ukurannya yang rendah. Motif ini melambangkan sikap masyarakat Aceh yang mudah menerima Aceh motif Pintu Air Medan, Sumatera Utara, motif yang berkembang cenderung mewakili ciri etnik, serupa dengan ulos. Misalnya, motif pelana kuda yang menunjukkan ciri Melayu Deli dan motif pani patunda yang identik dengan Simalungun. Malam yang digunakan berasal dari getah kayu damar dan kayu tusam yang ditambahkan lemak sapi atau kerbau. Semua bahan dimasak secara bersamaan sebelum berbeda lagi lantaran terkenal dengan batik cap yang disebut batik Tabir. Batik ini menjadi kerajinan favorit bangsawan di Kerajaan Siak. Konon, cap yang digunakan terbuat dari perunggu. Cap ini menghasilkan motif yang mirip kerajinan tekat, yang mengadaptasi motif daun dan Riau IstimewaSejak 2014, kerajinan batik Riau digalakkan kembali dengan menggunakan canting dan menambahkan motif-motif baru yang bercorak Melayu. Saat ini, batik tabir dikenal lewat motif kuntum berantai dan kuntum mekar melambai. Warna yang digunakan pada batik tabir cenderung terang, seperti merah, kuning, dan Tana Liek atau tanah liat merupakan batik Minangkabau yang bermotif antara lain burung hong dan kuda laut. Seperti namanya, batik yang dulu hanya digunakan oleh para datuk ini diproses menggunakan tanah liat sebagai media perendam. Jadi, kain yang sudah dibubuhi malam direndam dalam air tanah liat selama sepekan. Karena itu, batik Tana Liek pasti berwarna Liek IstimewaIklan Motif burung hong juga ditemukan pada motif batik Jambi, yang sudah berkembang sejak abad ke-14. “Batik Jambi terpengaruh oleh budaya Arab, Cina, dan India,” kata Titiek. Saat Kesultanan Jambi berkuasa, batik hanya dipakai oleh para bangsawan. Motif yang cukup terkenal adalah motif kapal angso dan kembang pare. Batik Jambi pernah disebutkan oleh dalam artikelnya pada 1928, yang menelusuri jejak perajin batik di Dusun Jambi IstimewaBatik Jambi IstimewaDi Bengkulu, ada dua jenis batik yang terkenal, yaitu batik Besurek, yang bermotif huruf kaligrafi, dan batik ka ga nga, yang bermotif tulisan asli rejang lebong. Motif ini lantas berkembang dengan memasukkan unsur alam, seperti daun teh dan daun kopi. Batik diwo kepahiang, contohnya, yang mengelaborasi aksara rejang, yang berarti kepahiang dengan motif daun teh dan daun kopi. Batik ini menjadi batik resmi Kabupaten Palembang dikenal lewat songket, bukan berarti tak memiliki sejarah batik. Jejak batik di tanah Sriwijaya ini sudah ada sejak abad ke-16 akibat hubungannya dengan kerajaan Mataram. Motif batik yang berkembang adalah motif flora dengan dominasi warna merah. Motif yang digunakan dipengaruhi oleh budaya Cina, seperti motif bungo dadar, bungo delimo, dan bungo Palembang Palembang IstimewaTerakhir, batik Lampung dikenal dengan kain Sebage. Ada 12 motif tradisional kain Sebage, antara lain kembang melur, kembang kaco piring, dan kembang kaweng. Di luar motif ini, ada juga motif lain yang berkembang, yaitu jung atau kapal, gajah, dan pucuk rebung. Batik Lampung IstimewaBerikut ini beberapa sentra kerajinan batik Sumatera1. Lampung Yosorejo, Metro Timur; dan Karangrejo, Metro Utara2. Palembang Kawasan Gede Ing Suro3. Bengkulu Kepahiang4. Sumatera Barat Solok, Painan5. Jambi Desa Pamenang, Rimbo Bujang, Ulu Gedong6. Riau Rumbai7. Sumatera Utara Bantan, Medan Tembung8. Aceh Desa Meunasah DINI PRAMITABerita lainnyaMenguak Rahasia Awet Muda Wanita PrancisDian Sastro Pakai Makeup Saat Olahraga, Amankah?Anak Mulai Pacaran, Bagaimana Seharusnya Sikap Ayah-Ibu KLIKPOSITIF – Sumatera Barat Sumbar kaya akan budaya dan juga seni, hal itu dapat tergambar dari motif batik yang dihasilkan oleh pengrajin setempat. Dari banyaknya motif batik yang ada, Klikpositif merangkum 5 jenis motif batik yang ada di Sumbar 1. Batik Tanah Liek Tanah Liat Motif Batik Tanah Liek merupakan tekstil Batik langka di Indonesia. Tanah liek merupakan bahasa Minangkabau yang berarti tanah liat. Untuk menghasilkan batik ini, tanah liek dijadikan pewarnanya. Kain batik polos di rendam di dalam air yang bercampur tanah liat selama beberapa hari serta diberi pewarna lainnya. Batik ini memiliki beberapa corak atau gambar, seperti jam gadang, kuda laut dan burung. 2. Batik Rangkiang Rangkiang merupakan nama lumbung padi atau tempat penyimpanan padi di depan rumah Gadang yang merupakan rumah adat Minanggkabau. Motif batik rangkiang ini terinsiprasi dari rangkiang, sehingga dinamakan motif batik rangkiang. Dalam motifnya juga terdapat rumah adat Minangkabau. 3. Pucuak Rabuang Rabuang atau rebung adalah jenis makanan tradisional yang berasal dari bambu muda bisa untuk konsumsi atau pendamping nasi dengan pengolahan memakai santan. Nama dari bambu muda ini kemudian jadi nama motif batik di Sumatera Barat. Selain Sumbar, juga ada beberapa provinsi lain yang memakai motif ini, seperti Riau. 4. Keluak Daun Paku Kaluak paku adalah nama salah satu motif ukiran dalam adat Minangkabau. Berasal dari motif gulungan lekukan pada ujung tanaman pakis paku yang masih muda Keluak sendiri merupakan bahasa minang yang berarti meliuk-liuk. Jadi motif batik keluak daun pakis menggambarkan tumbuhan pakis yang meliuk-liuk. Motif ini sebagai lambang tanggung jawab seorang lelaki dalam adat Minangkabau kepada generasi penerus, sebagai ayah dari anak-anaknya dan sebagai mamak dari kemenakan. 5. Batik Sampan Saat ini pemerintah kota Pariaman gencar mempromosikan batik yang identik dengan daerah tersebut, yakni tabuik. Tabuik ini merupakan budaya yang telah menjadi festival tahunan di Pariaman, dan kemudian juga berkembang menjadi motif batik. Batik sampan adalah batik asli Pariaman yang telah ada sejak lama, namun “mati suri” dan pengrajinnya baru menggalakan kembali sejak 2019.

motif batik yang bukan berasal dari sumatera utara adalah motif